Aku lupa kapan terakhir kali berkabar denganmu. aku mulai sibuk dengan rutinitasku sekarang. mungkin tepatnya menyibukkan diri dan memang jarang memberi kabar lagi. setidaknya masih lebih sering dibanding denganmu yang entah pernah menanyakan kabarku atau tidak. entah benar-benar lupa atau sengaja lupa. itulah dirimu . bukannya aku tidak lagi peduli, aku terkadang bingung harus seperti apa menyikapimu. ketika aku menghubungimu setelah beberapa hari tak berkabar, kau menanyakan kemana saja dan kenapa baru menghubungi. dan disaat seperti ini aku kadang merasa jadi terdakwa. tapi ketika kau yang tidak pernah memberi kabar seolah aku tidak punya hak untuk tau dan menanyakan kemana saja pergimu. dengan santai kau menjawab "tidak ada yang penting jadi tidak ada yang perlu dibicarakan" . aq bahkan hafal dengan kalimat itu. entahlah mungkin aku yang lebih aneh, bisa bertahan dengan orang sepertimu. sangat berbeda dengan apa yang ada dikepalaku. "ketika seseorang itu penting maka tidak ada alasan untuk tidak memberi kabar". mungkin kau lupa caranya menyapa, pikirku. atau kau terlalu sibuk dengan duniamu. aku berusaha paham. entah berapa kali kau dan aku lebih sering terdiam ketika aku menghubungimu ditelfon. kau memang bukan tipe orang yang banyak bicara jika tidak perlu. dan ketika tidak ada pembiacaraan lagi kau akan diam dan tak jarang aku kehilangan kata-kata dan ikut terdiam. aku hanya bisa menikmati kediamanmu dengan menganggapnya sedang mendengar lagu klasik versi hening. aku sedang belajar memahamimu. bukannya aku menjauh atau menjaga jarak. ini bagian dari aku belajar, belajar memahamimu. kau dengan duniamu dan aku dengan ketidakbiasaan itu. aku yakin kau dan aku sedang belajar menata hati. namun dengan cara berbeda. ketika kau tidak memberi kabar aku selalu berharap kau baik-baik saja dimanapun kau berada. aku percaya kau sedang berjuang. kau dan aku sedang berjuang dengan mimpi masing-masing. brharap suatu hari mimpiku dan mimpimu akan menjadi mimpi kita. mungkin ini caramu melindungi hatimu agar tidak terluka lagi dengan tidak menggenggam apa yang kau cintai. yang aku tau kau bukan orang yang blak-blakan khususnya dalam perkara hati. kau tidak ingin tergesa-gesa dalam urusan perasaan . aku selalu ingat kau pernah mengatakan "kau hanya akan menyatakan perasaanmu ketika kau siap, siap menjadi imam untuk pendampingmu kelak". aku mengerti dengan semua itu. bukankah kau yang mengatakan agar aku bisa lebih dewasa ?. aku sedang berproses,. meski terkadang aku tidak mengerti dengan jalan pikirmu. kau yang bisa tiba-tiba datang dengan penuh senyuman dan perhatian, kau yang entah terkena angin apa tiba-tiba terdiam dan seakan tidak peduli. kau memang rumit. aku hanya berusaha menikmati ini. sampai pada tulisan ini pun kau masih abstrak bagiku. aku hanya belajar memahami mu dan mungkin memang begitulah adanya dirimu..
meski tak jarang kau buat hatiku bertanya-tanya. akankah pada akhirnya kau akan menujuku ? akankah rasamu masih tetap sama ?
maya ms 15/05/2015